BITUNG - Rapat Koordinasi Pemerintah Kota (Pemko) Bitung dipimpin Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dra. Dahlia Kaeng, MS dengan pihak Pertamina, Gasmindo dan agen LPG, Rabu (16/01/13) Kemarin, membahas tentang evaluasi distribusi LPG serta harga tidak sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur tentang Harga Eceran Tertinggi LPG (HET).
Pihak Pertamina hadir yaitu Sales Representative LPG, Mahfud, kepala Gasmindo, Ridwan, serta beberapa orang agen LPG di Kota Bitung seperti Netty Karundeng, Grace N dan Anis N. Sedangkan dari pihak Pemko Bitung selain Kaeng hadir yakni, Kepala Dinas ESDM Ir. Alex Wattimena, Kabag SDA Handry Tirayoh, SE dan Kabag Hukum Weens Luntungan SH MH.
Hasil evaluasi bahwa kekurangan LPG pada bulan Desember yang lalu menurut Ridwan, kepala Gasmindo karena kekurangan tenaga kerja lapangan dalam mendistribusi LPG ke agen dan cuaca kurang baik menyebabkan distribusi terhambat yang mengakibatkan setiap pangkalan harus antri di agen LPG menimbulkan biaya transport harus ditanggung oleh pangkalan akhirnya harga LPG dinaikkan oleh pihak pangkalan.
Pihak Pertamina juga mengultimatum agen LPG tidak mendistribusikannya ke titik serah akan diberikan sanksi oleh Pertamina sedangkan pihak pangkalan menjual lebih besar dari HET 15 ribu akan diberi sanksi oleh Pemkot Bitung dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Sanksi buat pangkalan dalam bentuk pengurangan jatah sampai dengan penarikan ijin pangkalan. Kaeng sendiri menambahkan bahwa minggu depan akan dilakukan rapat dengan seluruh pangkalan ada di Kota Bitung.
Sumber: Fokusmanado.com
Pihak Pertamina hadir yaitu Sales Representative LPG, Mahfud, kepala Gasmindo, Ridwan, serta beberapa orang agen LPG di Kota Bitung seperti Netty Karundeng, Grace N dan Anis N. Sedangkan dari pihak Pemko Bitung selain Kaeng hadir yakni, Kepala Dinas ESDM Ir. Alex Wattimena, Kabag SDA Handry Tirayoh, SE dan Kabag Hukum Weens Luntungan SH MH.
Hasil evaluasi bahwa kekurangan LPG pada bulan Desember yang lalu menurut Ridwan, kepala Gasmindo karena kekurangan tenaga kerja lapangan dalam mendistribusi LPG ke agen dan cuaca kurang baik menyebabkan distribusi terhambat yang mengakibatkan setiap pangkalan harus antri di agen LPG menimbulkan biaya transport harus ditanggung oleh pangkalan akhirnya harga LPG dinaikkan oleh pihak pangkalan.
Pihak Pertamina juga mengultimatum agen LPG tidak mendistribusikannya ke titik serah akan diberikan sanksi oleh Pertamina sedangkan pihak pangkalan menjual lebih besar dari HET 15 ribu akan diberi sanksi oleh Pemkot Bitung dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Sanksi buat pangkalan dalam bentuk pengurangan jatah sampai dengan penarikan ijin pangkalan. Kaeng sendiri menambahkan bahwa minggu depan akan dilakukan rapat dengan seluruh pangkalan ada di Kota Bitung.
Sumber: Fokusmanado.com
